Powered By Blogger

Pages

Cabai Hidroponik Nasa

Efisiensi pupuk organik cabai dipupuk dengan pupuk organik nasa kemudian air fermentase mengalir ke kolam ikan.

Kunjungan Bupati Pati

Wakil Bupati Pati Ibu kartina Mengunjungi Panen raya Padi Organik Nasa.

Lab. Nasa Pantai pandan Simo

Mengubah Gersangnya lahan pasir menjadi wilayah agro yang subur dengan berbagai komoditas nasa.

Solusi Para Petambak

Paket Tambak Organik Nasa Solusi cerdas dan Sukses petani Tambak.

Teknologi Sawit Organik Nasa

Teknologi Kelapa Sawit Dengan Pupuk Organik Nasa.

BUDIDAYA AYAM PEDAGING ( BROILER )

BUDIDAYA AYAM PEDAGING
MENERAPKAN TEKNOLOGI ORGANIK NASA



budidaya ayam pedanging nasa
Budidaya Ayam Pedaging dengan menerapkan teknologi organik PT. Natural Nusantara ( NASA ) Dapat juga anda saksikan video teknis budidaya didalam artikel ini

I. PENDAHULUAN

Ayam Pedaging (Broiler) adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat sehingga dapat menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat (5-7 minggu). Broiler mempunyai peranan yang penting sebagai sumber protein hewani asal ternak.

                                                    tonton video budidaya ayam berikut



PT. NATURAL NUSANTARA berupaya membantu peningkatan produktivitas, kuantitas, kualitas dan efisiensi usaha peternakan ayam broiler secara alami (non-Kimia).

II. PEMILIHAN BIBIT

Bibit yang baik mempunyai ciri : sehat dan aktif bergerak, tubuh gemuk (bentuk tubuh bulat), bulu bersih dan kelihatan mengkilat, hidung bersih, mata tajam dan bersih serta lubang kotoran (anus) bersih.

III. KONDISI TEKNIS YANG IDEAL

  • Lokasi kandang. Kandang ideal terletak di daerah yang jauh dari pemukiman penduduk, mudah dicapai sarana transportasi, terdapat sumber air, arahnya membujur dari timur ke barat.
  • Pergantian udara dalam kandang. Ayam bernapas membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Supaya kebutuhan oksigen selalu terpenuhi, ventilasi kandang harus baik.
  • Kemudahan mendapatkan sarana produksi. Lokasi kandang sebaiknya dekat dengan poultry shop atau toko sarana peternakan.
  • Suhu udara dalam kandang. Suhu ideal kandang sesuai umur adalah :

Umur (hari)Suhu ( 0C )
01 - 0734 - 32
08 - 1429 - 27
15 - 2126 - 25
21 - 2824 - 23
29 - 3523 - 21

IV. TATA LAKSANA PEMELIHARAAN

4.1 Perkembangan

Tipe kandang ayam Broiler ada dua, yaitu bentuk panggung dan tanpa panggung (litter).
  • Tipe panggung lantai kandang lebih bersih karena kotoran langsung jatuh ke tanah, tidak memerlukan alas kandang sehingga pengelolaan lebih efisien, tetapi biaya pembuatan kandang lebih besar.
  • Tipe litter lebih banyak dipakai peternak, karena lebih mudah dibuat dan lebih murah.
Pada awal pemeliharaan, kandang ditutupi plastik untuk menjaga kehangatan, sehingga energi yang diperoleh dari pakan seluruhnya untuk pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh. Kepadatan kandang yang ideal untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah 8-10 ekor/m2, lebih dari angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama siang hari pada umur dewasa yang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung banyak minum, stress, pertumbuhan terhambat dan mudah terserang penyakit.

 4.2. Pakan

  • Pakan merupakan 70% biaya pemeliharaan.
  • Pakan yang diberikan harus memberikan zat pakan (nutrisi) yang dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga pertambahan berat badan perhari (Average Daily Gain/ADG) tinggi.
  • Pemberian pakan dengan sistem ad libitum (selalu tersedia/tidak dibatasi).
Apabila menggunakan pakan dari pabrik, maka jenis pakan disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam, yang dibedakan menjadi 2 (dua) tahap.

budidaya ayam pedaging broiler nasa viterna
budidaya ayam pedaging broiler nasa poc nasa
  • Tahap pertama disebut tahap pembesaran (umur 1 sampai 20 hari), yang harus mengandung kadar protein minimal 23%.
  • Tahap kedua disebut penggemukan (umur diatas 20 hari), yang memakai pakan berkadar protein 20 %. Jenis pakan biasanya tertulis pada kemasannya.
  • Penambahan POC NASA lewat air minum dengan dosis 1 - 2 cc/liter air minum memberikan berbagai nutrisi pakan dalam jumlah cukup untuk membantu pertumbuhan dan penggemukan ayam broiler.
  • Dapat juga digunakan VITERNA Plus sebagai suplemen khusus ternak dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari, yang mempunyai kandungan nutrisi lebih banyak dan lengkap.
Efisiensi pakan dinyatakan dalam perhitungan FCR (Feed Convertion Ratio).

Cara menghitungnya adalah, jumlah pakan selama pemeliharaan dibagi total bobot ayam yang dipanen.
Contoh perhitungan :
Diketahui ayam yang dipanen 1000 ekor, berat rata-rata 2 kg, berat pakan selama pemeliharaan 3125 kg, maka :

FCR-nya adalah = Berat total ayam hasil panen = 1000 x 2 = 2000 kg
FCR = 3125 : 2000 = 1,6

Semakin rendah angka FCR, semakin baik kualitas pakan, karena lebih efisien (dengan pakan sedikit menghasilkan bobot badan yang tinggi).
Penggunaan POC NASA atau VITERNA Plus dapat menurunkan angka FCR tersebut.

4.3. Vaksinasi

  • Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke tubuh ayam untuk menimbulkan kekebalan alami.
  • Vaksinasi penting yaitu vaksinasi ND/tetelo.
  • Dilaksanakan pada umur 4 hari dengan metode tetes mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari dengan vaksin ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.

4.4. Teknis Pemeliharaan

Minggu Pertama (hari ke-1-7). Kutuk/DOC dipindahkan ke indukan atau pemanas, segera diberi air minum hangat yang ditambah POC NASA dengan dosis + 1 - 2 cc/liter air minum atau VITERNA Plus dengan dosis + 1 cc/liter air minum/hari dan gula untuk mengganti energi yang hilang selama transportasi.

Pakan dapat diberikan dengan kebutuhan per ekor 13 gr atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal, pada prakteknya pemberian tidak dibatasi. Pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil (crumbles).
  • Mulai hari ke-2 hingga ayam dipanen air minum sudah berupa air dingin dengan penambahan POC NASA dengan dosis 1 - 2 cc/liter air minum atau VITERNA  Plus dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari (diberikan saat pemberian air minum yang pertama). Vaksinasi yang pertama dilaksanakan pada hari ke-4.

  • Minggu Kedua (hari ke 8 -14). Pemeliharaan minggu kedua masih memerlukan pengawasan seperti minggu pertama, meskipun lebih ringan. Pemanas sudah bisa dikurangi suhunya. Kebutuhan pakan untuk minggu kedua adalah 33 gr per ekor atau 3,3 kg untuk 100 ekor ayam.

  • Minggu Ketiga (hari ke 15-21). Pemanas sudah dapat dimatikan terutama pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah 48 gr per ekor atau 4,8 kg untuk 100 ekor. Pada akhir minggu (umur 21 hari) dilakukan vaksinasi yang kedua menggunakan vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau air minum. Jika menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air minum untuk beberapa saat lebih dahulu, agar ayam benar-benar merasa haus sehingga akan meminum air mengandung vaksin sebanyak-banyaknya. Perlakuan vaksin tersebut juga tetap ditambah POC NASA atau VITERNA Plus dengan dosis tetap.

  • Minggu Keempat (hari ke 22-28). Pemanas sudah tidak diperlukan lagi pada siang hari karena bulu ayam sudah lebat. Pada umur 28 hari, dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam. Pertumbuhan yang normal mempunyai berat badan minimal 1,25 kg. Kebutuhan pakan adalah 65 gr per ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam. Kontrol terhadap ayam juga harus ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulai rentan terhadap penyakit.

  • Minggu Kelima (hari ke 29-35). Pada minggu ini, yang perlu diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang. Karena jumlah kotoran yang dikeluarkan sudah tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan penambahan alas lantai untuk menjaga lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88 gr per ekor atau 8,8 kg untuk 100 ekor ayam. Pada umur 35 hari juga dilakukan sampling penimbangan ayam. Bobot badan dengan pertumbuhan baik mencapai 1,8 - 2 kg. Dengan bobot tersebut, ayam sudah dapat dipanen.

  • Minggu Keenam (hari ke-36-42). Jika ingin diperpanjang untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka kontrol terhadap ayam dan lantai kandang tetap harus dilakukan. Pada umur ini dengan pertumbuhan yang baik, ayam sudah mencapai bobot 2,25 kg.

4.5. Penyakit Pada Ayam

Penyakit yang sering menyerang ayam broiler yaitu :
  • Tetelo (Newcastle Disease/ND).
    • Disebabkan virus Paramyxo yang bersifat menggumpalkan sel darah.
    • Gejalanya ayam sering megap-megap, nafsu makan turun, diare dan senang berkumpul pada tempat yang hangat. Setelah 1 - 2 hari muncul gejala syaraf, yaitu kaki lumpuh, leher berpuntir dan ayam berputar-putar yang akhirnya mati. Ayam yang terserang secepatnya dipisah, karena mudah menularkan kepada ayam lain melalui kotoran dan pernafasan.
    • Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, maka untuk mengurangi kematian, ayam yang masih sehat divaksin ulang dan dijaga agar lantai kandang tetap kering.

  • Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD).
    • Merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang disebabkan virus golongan Reovirus.
    • Gejala diawali dengan hilangnya nafsu makan, ayam suka bergerak tidak teratur, peradangan disekitar dubur, diare dan tubuh bergetar-getar. Sering menyerang pada umur 36 minggu. Penularan secara langsung melalui kotoran dan tidak langsung melalui pakan, air minum dan peralatan yang tercemar.
    • Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, yang dapat dilakukan adalah pencegahan dengan vaksin Gumboro.

  • Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease).
    • Merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum
    • Gejala yang nampak adalah ayam sering bersin dan ingus keluar lewat hidung dan ngorok saat bernapas. Pada ayam muda menyebabkan tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk dan diare dengan kotoran berwarna hijau, kuning keputih-keputihan. Penularan melalui pernapasan dan lendir atau melalui perantara seperti alat-alat.
    • Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan yang sesuai.

  • Berak Kapur (Pullorum).
    • Disebut penyakit berak kapur karena gejala yang mudah terlihat adalah ayam diare mengeluarkan kotoran berwarna putih dan setelah kering menjadi seperti serbuk kapur.
    • Disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Kematian dapat terjadi pada hari ke-4 setelah infeksi. Penularan melalui kotoran.
    • Pengobatan belum dapat memberikan hasil yang memuaskan, yang sebaiknya dilakukan adalah pencegahan dengan perbaikan sanitasi kandang.
Infeksi bibit penyakit mudah menimbulkan penyakit, jika ayam dalam keadaan lemah atau stres. Kedua hal tersebut banyak disebabkan oleh kondisi lantai kandang yang kotor, serta cuaca yang jelek. Cuaca yang mudah menyebabkan ayam lemah dan stres adalah suhu yang terlalu panas, terlalu dingin atau berubah-ubah secara drastis. Penyakit, terutama yang disebabkan oleh virus sukar untuk disembuhkan.

Untuk itu harus dilakukan sanitasi secara rutin dan ventilasi kandang yang baik. Pemberian POC NASA yang mengandung berbagai mineral penting untuk pertumbuhan ternak, seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta dilengkapi protein dan lemak nabati, mampu meningkatkan pertumbuhan ayam, ketahanan tubuh ayam, mengurangi kadar kolesterol daging dan mengurangi bau kotoran.

cara budidaya ayam pedaging broiler nasa hormonik
Untuk hasil lebih optimal, pemberian POC NASA dapat dicampur dengan Hormonik dosis 1 botolPOC NASA dicampur dengan 1-2 tutup botol HORMONIK atau 1 botol POC NASA dicampur dengan 2-4 kapsul Asam Amino.

Dapat juga menggunakan  VITERNA Plus yang merupakan suplemen khusus ternak dengan kandungan :
Mineral-mineral yang penting untuk pertumbuhan tulang, organ luar dan dalam, pembentukan darah dan lain-lain.
Asam-asam amino utama seperti Arginin, Histidin, Isoleucine, Lycine, Methionine , Phenylalanine, Threonine, Thryptophan, dan Valine sebagai penyusun protein untuk pembentukan sel, jaringan, dan organ tubuh
Vitamin-vitamin lengkap, yaitu A, D, E, K, C dan B Komplek untuk kesehatan dan ketahanan tubuh.

4.6. Sanitasi/Cuci Hama Kandang Ayam

Sanitasi kandang harus dilakukan setelah panen.
Dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu :
  • Tahap pencucian kandang dengan air hingga bersih dari kotoran limbah budidaya sebelumnya.
  • Tahap pengapuran di dinding dan lantai kandang. Untuk sanitasi yang sempurna selanjutnya dilakukan penyemprotan dengan formalin, untuk membunuh bibit penyakit.
  • Setelah itu dibiarkan minimal selama 10 hari sebelum budidaya lagi untuk memutus siklus hidup virus dan bakteri, yang tidak mati oleh perlakuan sebelumnya.

KONSULTASI DAN PEMESANAN PRODUK NASA:

HENDY SUSANTO ST 

TELKOMS : 0813 7254 3994
IND XL       :0877 4977 9087
INDOSAT   :0857 9930 0051

BBM 7FEEDB79


 

BUDIDAYA SAPI POTONG DENGAN SUPLEMEN VITAMIN TERNAK ORGANIK NASA

BUDIDAYA SAPI POTONG
MENERAPKAN TEKNOLOGI ORGANIK NASA



cara budidaya sapi potong organik nasa
Budidaya Sapi Potong dengan menerapkan teknologi organik PT. Natural Nusantara ( NASA ) dapat dilihat video liputan di dalam artikel ini.

I. PENDAHULUAN

Usaha peternakan sapi potong mayoritas masih dengan pola tradisional dan skala usaha sambilan. Hal ini disebabkan oleh besarnya investasi jika dilakukan secara besar dan modern, dengan skala usaha kecilpun akan mendapatkan keuntungan yang baik jika dilakukan dengan prinsip budidaya modern.

PT. NATURAL NUSANTARA dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) membantu budidaya penggemukan sapi potong baik untuk skala usaha besar maupun kecil.

II. PENGGEMUKAN

Penggemukan sapi potong adalah pemeliharaan sapi dewasa dalam keadaan kurus untuk ditingkatkan berat badannya melalui pembesaran daging dalam waktu relatif singkat (3-5 bulan).
Beberapa hal yang berkaitan dengan usaha penggemukan sapi potong adalah :

penggemukan sapi dalam 40 hari dengan nasa


Jenis-jenis Sapi Potong.

Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :
  • Sapi Bali.
    • Cirinya berwarna merah dengan warna putih pada kaki dari lutut ke bawah dan pada pantat, punggungnya bergaris warna hitam (garis belut).
    • Keunggulan sapi ini dapat beradaptasi dengan baik pada lingkungan yang baru.
  • Sapi Ongole.
    • Cirinya berwarna putih dengan warna hitam di beberapa bagian tubuh, bergelambir dan berpunuk, dan daya adaptasinya baik.
    • Jenis ini telah disilangkan dengan sapi Madura, keturunannya disebut Peranakan Ongole (PO) cirinya sama dengan sapi Ongole tetapi kemampuan produksinya lebih rendah.
  • Sapi Brahman.
    • Cirinya berwarna coklat hingga coklat tua, dengan warna putih pada bagian kepala.
    • Daya pertumbuhannya cepat, sehingga menjadi primadona sapi potong di Indonesia.

  • Sapi Madura.
    • Mempunyai ciri berpunuk, berwarna kuning hingga merah bata, terkadang terdapat warna putih pada moncong, ekor dan kaki bawah.
    • Jenis sapi ini mempunyai daya pertambahan berat badan rendah.

  • Sapi Limousin.
    • Mempunyai ciri berwarna hitam bervariasi dengan warna merah bata dan putih, terdapat warna putih pada moncong kepalanya, tubuh berukuran besar dan mempunyai tingkat produksi yang baik


Pemilihan Bakalan

  • Bakalan merupakan faktor yang penting, karena sangat menentukan hasil akhir usaha penggemukan.
  • Pemilihan bakalan memerlukan ketelitian, kejelian dan pengalaman. Ciri-ciri bakalan yang baik adalah :
    1. Berumur di atas 2,5 tahun.
    2. Jenis kelamin jantan.
    3. Bentuk tubuh panjang, bulat dan lebar, panjang minimal 170 cm tinggi pundak minimal 135 cm, lingkar dada 133 cm.
    4. Tubuh kurus, tulang menonjol, tetapi tetap sehat (kurus karena kurang pakan, bukan karena sakit).
    5. Pandangan mata bersinar cerah dan bulu halus.
    6. Kotoran normal

III. TATALAKSANA PEMELIHARAAN

3.1. Kandang Sapi

Secara umum, kandang memiliki dua tipe, yaitu individu dan kelompok.

Pada kandang individu,

  • Setiap sapi menempati tempatnya sendiri berukuran 2,5 X 1,5 m.
  • Tipe ini dapat memacu pertumbuhan lebih pesat, karena tidak terjadi kompetisi dalam mendapatkan pakan dan memiliki ruang gerak terbatas, sehingga energi yang diperoleh dari pakan digunakan untuk hidup pokok dan produksi daging tidak hilang karena banyak bergerak.

Pada kandang kelompok,

  • Bakalan dalam satu periode penggemukan ditempatkan dalam satu kandang.
  • Satu ekor sapi memerlukan tempat yang lebih luas daripada kandang individu.
  • Kelemahan tipe kandang ini yaitu terjadi kompetisi dalam mendapatkan pakan sehingga sapi yang lebih kuat cenderung cepat tumbuh daripada yang lemah, karena lebih banyak mendapatkan pakan.

3.2. Pakan Sapi

  • Berdasarkan kondisi fisioloigis dan sistem pencernaannya, sapi digolongkan hewan ruminansia, karena pencernaannya melalui tiga proses, yaitu secara mekanis dalam mulut dengan bantuan air ludah (saliva), secara fermentatif dalam rumen dengan bantuan mikrobia rumen dan secara enzimatis setelah melewati rumen.
  • Penelitian menunjukkan bahwa penggemukan dengan mengandalkan pakan berupa hijauan saja, kurang memberikan hasil yang optimal dan membutuhkan waktu yang lama. Salah satu cara mempercepat penggemukan adalah dengan pakan kombinasi antara hijauan dan konsentrat. Konsentrat yang digunakan adalah ampas bir, ampas tahu, ampas tebu, bekatul, kulit biji kedelai, kulit nenas dan buatan pabrik pakan. Konsentrat diberikan lebih dahulu untuk memberi pakan mikrobia rumen, sehingga ketika pakan hijauan masuk rumen, mikrobia rumen telah siap dan aktif mencerna hijauan.
  • Kebutuhan pakan (dalam berat kering) tiap ekor adalah 2,5% berat badannya. Hijauan yang digunakan adalah jerami padi, daun tebu, daun jagung, alang-alang dan rumput-rumputan liar sebagai pakan berkualitas rendah dan rumput gajah, setaria kolonjono sebagai pakan berkualitas tinggi.
  • Penentuan kualitas pakan tersebut berdasarkan tinggi rendahnya kandungan nutrisi (zat pakan) dan kadar serat kasar. Pakan hijauan yang berkualitas rendah mengandung serat kasar tinggi yang sifatnya sukar dicerna karena terdapat lignin yang sukar larut oleh enzim pencernaan.
  • Oleh karena itu PT. NATURAL NUSANTARA juga mengeluarkan suplemen khusus ternak yaitu VITERNA Plus, POC NASA, dan HORMONIK. Produk ini, khususnya produk VITERNA Plus menggunakan teknologi asam amino yang diciptakan dengan pendekatan fisiologis tubuh sapi, yaitu dengan meneliti berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak.

vitamin ternak natural nusantarapupuk organik cair nasaHormon organik nasa

VITERNA Plus mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak, yaitu :
Mineral-mineral sebagai penyusun tulang, darah dan berperan dalam sintesis enzim, yaitu N, P, K, Ca, Mg, Cl dan lain-lain.
Asam-asam amino, yaitu Arginin, Histidin, Leusin, Isoleusin dan lain-lain sebagai penyusun protein, pembentuk sel dan organ tubuh.
Vitamin lengkap yang berfungsi untuk berlangsungnya proses fisiologis tubuh yang normal dan meningkatkan ketahanan tubuh sapi dari serangan penyakit.
Asam - asam organik essensial, diantaranya asam propionat, asam asetat dan asam butirat.

Sementara pemberian POC NASA yang mengandung berbagai mineral penting untuk pertumbuhan ternak, seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta dilengkapi protein dan lemak nabati, mampu meningkatkan pertumbuhan bobot harian sapi, meningkatkan ketahanan tubuh ternak, mengurangi kadar kolesterol daging dan mengurangi bau kotoran.

Sedangkan HORMONIK lebih berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh bagi ternak. Di mana formula ini akan sangat membantu meningkatkan pertumbuhan ternak secara keseluruhan.
Cara penggunaannya adalah dengan dicampurkan dalam air minum atau komboran pakan konsentrat.

Caranya sebagai berikut :
  • Campurkan 1 botol VITERNA Plus (500 cc) dan 1 botol POC NASA (500 cc) ke dalam sebuah wadah khusus.
  • Tambahkan ke dalam larutan campuran tersebut dengan 20 cc HORMONIK.
  • Aduk atau kocok hingga tercampur secara merata.
  • Selanjutnya berikan kepada ternak sapi dengan dosis 10 cc per ekor.
  • Interval 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore hari.

3.3. Pengendalian Penyakit Pada Sapi

Dalam pengendalian penyakit, yang lebih utama dilakukan adalah pencegahan penyakit daripada pengobatan, karena penggunaan obat akan menambah biaya produksi dan tidak terjaminnya keberhasilan pengobatan yang dilakukan.



Usaha pencegahan yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan sapi adalah :

a. Pemanfaatan kandang karantina.
  • Sapi bakalan yang baru hendaknya dikarantina pada suatu kandang terpisah, dengan tujuan untuk memonitor adanya gejala penyakit tertentu yang tidak diketahui pada saat proses pembelian.
  • Disamping itu juga untuk adaptasi sapi terhadap lingkungan yang baru.
  • Pada waktu sapi dikarantina, sebaiknya diberi obat cacing karena berdasarkan penelitian sebagian besar sapi di Indonesia (terutama sapi rakyat) mengalami cacingan.
  • Penyakit ini memang tidak mematikan, tetapi akan mengurangi kecepatan pertambahan berat badan ketika digemukkan.
  • Waktu mengkarantina sapi adalah satu minggu untuk sapi yang sehat dan pada sapi yang sakit baru dikeluarkan setelah sapi sehat.
  • Kandang karantina selain untuk sapi baru juga digunakan untuk memisahkan sapi lama yang menderita sakit agar tidak menular kepada sapi lain yang sehat.
b. Menjaga kebersihan sapi bakalan dan kandangnya.
  • Sapi yang digemukkan secara intensif akan menghasilkan kotoran yang banyak karena mendapatkan pakan yang mencukupi, sehingga pembuangan kotoran harus dilakukan setiap saat jika kandang mulai kotor untuk mencegah berkembangnya bakteri dan virus penyebab penyakit.
c. Vaksinasi untuk bakalan baru.
  • Pemberian vaksin cukup dilakukan pada saat sapi berada di kandang karantina.
  • Vaksinasi yang penting dilakukan adalah vaksinasi Anthrax.
Beberapa jenis penyakit yang dapat meyerang sapi potong adalah :
  • Cacingan,
  • Penyakit Mulut dan Kuku (PMK),
  • Kembung (Bloat) dan lain-lain.

IV. PRODUKSI DAGING

Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi daging adalah :
  • Pakan. Pakan yang berkualitas dan dalam jumlah yang optimal akan berpengaruh baik terhadap kualitas daging. Perlakuan pakan dengan NPB akan meningkatkan daya cerna pakan terutama terhadap pakan yang berkualitas rendah sedangkan pemberian VITERNA Plus memberikan berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak sehingga sapi akan tumbuh lebih cepat dan sehat.
  • Faktor Genetik.Ternak dengan kualitas genetik yang baik akan tumbuh dengan baik/cepat sehingga produksi daging menjadi lebih tinggi.
  • Jenis Kelamin.Ternak jantan tumbuh lebih cepat daripada ternak betina, sehingga pada umur yang sama, ternak jantan mempunyai tubuh dan daging yang lebih besar.
  • Manajemen.Pemeliharaan dengan manajemen yang baik membuat sapi tumbuh dengan sehat dan cepat membentuk daging, sehingga masa penggemukan menjadi lebih singkat.

Cara Budidaya Dengan Teknik Ganti Air praktis dan sehat ikan cepat besar

PERIKANAN ORGANIK DENGAN TEKNIK GANTI AIR YANG TEPAT


ganti air sirkulasi air pada perikanan

Pendahuluan

Perikanan organik merupakan trend yang semakin menjadi tuntutan untuk menghasilkan produk perikanan yang aman, sehat, bergizi dan tetap menjamin kelestarian lahan budidaya. Untuk itu diperlukan sarana produksi yang ramah lingkungan dan cara budidaya perikanan yang benar.

Salah satu hal  yang harus diperhatikan untuk berbudidaya yang benar adalah harus mengetahuiteknik pergantian air yang tepat.

                                                       Video Budidaya Ikan Praktis





Pergantian air kolam diperlukan jika memang harus ganti air, artinya kita melakukan ganti air jika memang kondisi air pada saat itu mengharuskan untuk diganti.  Air yang berkualitas jelek disebabkan oleh penumpukan hasil penguraian bahan organik yang masuk ke kolam. Bahan organik tersebut berupa kotoran ikan, ikan yang mati, pakan yang tidak termakan, plankton yang mati dan tumbuh-tumbuhan air yang mati jika ada.

                              
                                                   SALAM SUKSES !!

KONSULTASI DAN PEMESANAN PRODUK NASA:

HENDY SUSANTO ST 

TELKOMS : 0813 7254 3994
IND XL       :0877 4977 9087
INDOSAT   :0857 9930 0051

BBM 7FEEDB79

MELAYANI PEMESANAN DALAM DAN LUAR NEGERI, GROSIR & ECER.
Distributor dan Reseller Silahkan hubungi kontak diatasMELAYANI PEMESANAN DALAM DAN LUAR NEGERI, GROSIR & ECER.



Ciri-ciri air yang jelek adalah sebagai berikut  :

  1. Air berbusa, hal ini menunjukkan sudah tingginya timbunan bahan organik yang ada di kolam, sehingga harus dibuang. Karena timbunan bahan organik tersebut berada di dasar kolam, maka yang harus dibuang adalah air bagian bawah tersebut. Pada kolam tanah sebisa mungkin dibuat saluran pembuangan di bagian tengah yang memungkinkan bisa membuang timbunan bahan organik di dasar  kolam. Jika tidak bisa membuat saluran pembuangan tersebut, pembuangan bisa dilakukan dengan pompa penyedot air. Pada kolam bak juga harus dibuat konstruksi berupa saluran pembuangan air bagian bawah.

  2. Air kotor, meterial yang mengkotori air kolam bisa mengganggu kehidupan ikan atau udang, sehingga harus dibuang dan airnya diganti yang baru.

  3. Air pekat, yang dimaksud dengan air pekat adalah jika air sudah penuh dengan bahan-bahan yang terlarut, misalnya lumpur, material pencemar lain dari luar.

Jika kita bisa menjaga kualitas air selalu baik selama proses budidaya maka kita bisa tidak melakukan ganti air selama budidaya. Pemakaian pupuk organik TON dan pemakaian probiotik yang tepat akan selalu menjaga kualitas air budidaya, sehingga bisa meningkatkan tingkat keberhasilan budidaya.

Hal ini sudah terbukti di beberapa daerah yang menggunakan produk TON, misalnya di Kendal, Gresik, untuk tambak udang dan bendeng dan di Jogja untuk budidaya lele.

aturan ganti air kolam TON tambak organik natural
Mari kita galakkan budidaya perikanan yang ramah lingkungan atau perikanan organik.

Cara Budidaya Ikan air tawar Bebas penangulangan penyakit

[PENYAKIT IKAN AIR TAWAR]

#Penyakit Ikan Air Tawar Dan Cara Pengendaliannya#

PENYAKIT IKAN


Simak Video Budidaya Ikan air tawar







Dunia Perikanan di indonesia bukanlah sesuatu hal baru disaat sekarang ini,apalagi di perikanan air tawar.Akan tetapi kurangnya pengetahuan petani ikan tentang penyakit dan cara pengendaliannya merupakan tumpuan dasar kurangnya hasil panen mereka.Saya coba akan mengulas sedikit tentang penyakit pada ikan air tawar dan cara pengendaliannya dengan pemakaian Pupuk Organik Nasa yang berupa TON (Tambak Organik nusantara),Viterna,POC NASA dan Hormonik yang telah terbukti mampu meminimalkan penyakit pada ikan air tawar.Adapun penyakit yang biasa menyerang ikan air tawar sbb :

Cendawan/jamur.

Yang berbahaya : Saprolegnia dan Achyla, selalu ada di perairan terutama yang tinggi bahan organiknya, tidak menyerang ikan sehat, tetapi pada ikan luka atau lemah. Ciri-ciri : timbul serabut putih seperti kapas di sekitar luka.
Jika ikan sakit terlalu banyak, taburkan garam dapur 1 kg/25 m2 yang dicampur dengan cuka 1 botol dan dilarutkan dalam 5 liter air, perlakuan lebih baik dilakukan sebelum ikan terinfeksi jamur untuk mengantisipasi jika air kolam sudah tercemar oleh jamur. Mengatasi jamur juga bisa dilakukan dengan beberapa obat anti jamur misalnya PK, obat dengan merk Bendos, Q-Fish dan lain-lain.
Bintik Putih.

Disebabkan Ichthyophthirius multifiris. Gejalanya bintik-bintik putih pada kulit dan insang, serangan parah ditandai kulit dan insang rusak. Muncul di kolam lama tergenang. Cara mengobatinya : perbaikian sanitasi agar tidak menular. Perlakuan sederhana menaburkan garam dapur 30 g/l diulang 2 – 3 kali berturut-turut, cara lain dengan malacyte green dosis 0,1 g/m2 yang diulang hingga 2 hari sampai sembuh.
Borok/cacar.

Disebabkan oleh bakteri Aeromonas dan Pseudomonas. Tanda-tandanya : kerusakan hati, limpa dan daging. Gejala awal : borok di kulit. Cara mengatasinya dengan antibiotic  seperti Tetracycline, Supertetra atau Streptomycin yang dicampur dengan pakan dengan dosis 1 mg/kg pakan. Pengobatan sederhana : taburkan garam dapur 10 kg yang ditumbuk dengan daun papaya.
Cacing.

Jenis yang sering menyerang : Dactylogyrus dan Gyrodactylus. Yang memicu : kepadatan tinggi dan perubahan lingkungan mendadak. Gejala awal : nafsu makan turun dan sering ke permukaan air.
Parasit itu merusak insang dan kulit. Insang mengalami luka dan pendarahan, pernapasannya terganggu. Kulit ditandai keluarnya lendir ,warna ikan pucat, lemas dan sirip menguncup.
Ditanggulangi dengan mengganti air dalam jumlah besar. Taburkan garam dapur 40 g/m2 ke kolam. Atau merendam ikan sakit dengan larutan Kalium permanganate (PK) konsentrasi 0,01% selama 30 menit.
Trichodina.

Disebabkan sejenis protozoa, menyerang insang, tandanya ikan sering berputar-putar dan menggantung pada permukaan   air. Pengobatan dilakukan dengan merendam di larutan formalin dengan konsentrasi 15 – 20 ppm
CARA PENGENDALIANNYA

Dengan pemakaian Produk Pupuk Organik NASA yang berupa TON memang bukan bersifat sebagai obat, akan tetapi perlakuan sebelum ikan ditebarkan akan mencegah merebaknya berbagai agen penyebab penyakit tersebut. Bibit penyakit itu muncul karena  kualitas air yang jelek,  TON  akan memperbaiki kualitas air sehingga bisa mencegah merebaknya berbagai agen penyebab penyakit tersebut .Cara penggunaannya 250 gr TON campurkan dengan pupuk dasar yang biasa di pakai petani ikan saat pengolahan kolam sebelum di masukkan bibit.250 gr TON bisa di gunakan untuk lahan 400 – 500 m.
Penggunaan Produk Pupuk Organik NASA untuk nutrisi yaitu VITERNA, POC NASA dan HORMONIK berfungsi untuk memenuhi kebutuhan gizi atau nutrisi ikan sehingga akan lebih kuat menghadapi berbagai kondisi yang tidak menguntungkan.Cara penggunaannya VITERNA,POC NASA dan HORMONIK di campur jadi 1,lalu dari larutan campuran tadi di ambil 1 tutup ( tutup viterna/poc nasa/hormonik ) campurkan dengan 1/2 liter air dan semprotkan ke 3-5 kg pakan ikan.Setelah di semprotkan merata lalu keringkan sebentar tetapi pengeringannya jangan sampai terkena sinar matahari secara langsung.

                                                   SALAM SUKSES !!

KONSULTASI DAN PEMESANAN PRODUK NASA:

HENDY SUSANTO ST 

TELKOMS : 0813 7254 3994
IND XL       :0877 4977 9087
INDOSAT   :0857 9930 0051

BBM 7FEEDB79

MELAYANI PEMESANAN DALAM DAN LUAR NEGERI, GROSIR & ECER.
Distributor dan Reseller Silahkan hubungi kontak diatasMELAYANI PEMESANAN DALAM DAN LUAR NEGERI, GROSIR & ECER.


Teknis Budidaya Peternakan Kambing Efektif cepat besar dan sehat

PENDAHULUAN

            SALAM SUKSES PETANI MODERN!!

Peluang usaha ternak kambing masih sangat potensial untuk digarap. Terutama untuk jenis ternak kambing gibas potensinya masih sangat bagus. Apabila dikelola dengan menerapkan manajemen ternak kambing secara profesional, prospek ternak kambing gibas mempunyai potensi hasil yang besar. Apalagi pasokan dalam negeri juga masih sangat kurang, tentu saja memberikan harapan cerah bagi para peternak kambing saat ini agar terus semangat.

Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agrokomplek, PT Natural Nusantara sangat mensupport budidaya ternak kambing gibas. Bentuk dukungan kepada para peternak tersebut adalah dengan rajin menggelar training atau pelatihan ternak kambing secara profesional. Selain menggelar pelatihan peternakan kambingPT. Natural Nusantara juga mengeluarkan serangkaian produk nutrisi ternak berkualitas tinggi untuk mendukung keberhasilan budidaya ternak kambing tersebut.

Memang terdapat banyak faktor pendukung agar keberhasilan budidaya ternak kambing bisa berhasil gemilang. Mulai dari pemilihan bibit ternak kambingmanajemen kandang ternak kambing, manajemen pakan ternak kambing, dan pemeliharaan kesehatan ternak kambing.

                                                  lihat video berikut   




1. Pembuatan Kandang Ternak Kambing


kandang kambing
Model kandang ternak kambing yang akan dibahas kali ini barangkali berbeda dengan model kandang ternak kambing tradisional pada umumnya. Hal ini mengacu pada cara pemberian pakan, ruang gerak, dan tempat penampungan kotoran. Desain kandang dibuat sedemikian rupa agar pada saat makan posisi tubuh kambing benar-benar dalam posisi yang baik, karena akan berpengaruh pada proses metabolisme.






kandang kambing konstruksi
Penampungan kotoran kambing juga di setting sedemikian rupa agar kotoran yang dihasilkan lebih mudah dibersihkan dan dikumpulkan yang nantinya bisa diolah sebagai bahan baku pupuk organik.
Ukuran kandang kambing yang paling ideal adalah 3 x 1,5 meter untuk 10 ekor kambing. Disetting demikian karena jenis ternak kambing gibas adalah jenis kambing yang biasa hidup berkelompok. Sehingga ukuran yang terlalu lebar justru akan memboroskan ruangan, sekaligus menguras banyak kalori tubuh ternak kambing itu sendiri.


                                                    Tonton Juga Video Budidaya berikut


2. Pemilihan Bibit

Pemilihan bibit ternak kambing harus selektif. Bibit adalah faktor pertama dan cukup menentukan keberhasilan dalam budidaya ternak kambing ke depan. Semakin baik bibit yang didapat, maka potensi keberhasilan budidaya pun akan lebih dekat.

Ada beberapa yang bisa dijadikan acuan dalam tips memilih bibit ternak kambing gibas yang baik, di antaranya :
  • Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk yang ekornya gemuk berbentuk cambuk, hasilnya  tidak bisa maksimal, kecepatan pembentukan daging sangat lambat.
  • Sedangkan untuk yang ekor gemuk (EG) telah dirasakan oleh beberapa peternak, bahwa hasilnya lebih maksimal dan target penggemukan selama 3 bulan bisa terwujud.
Sedangkan untuk faktor usia sebaiknya pilih yang sudah mencapai usia minimal 6 bulan. Hal ini dengan pertimbangan di usia 4 bulan, ternak kambing memiliki tubuh yang sudah terkonsentrasi untuk pembentukan daging sehingga tentu saja akan lebih mudah digemukkan.

Dan apabila usia kambing di bawah 6 bulan, maka tubuh kambing masih dalam pembentukan tulang. Sehingga masih membutuhkan waktu untuk siap digemukkan. Tentunya pertimbangan waktu juga harus dihitung dalam manajemen budidaya peternakanyang baik agar keuntungan bisa optimal.

3. Pembuatan Pakan

pakan ternak kambing
Ada beberapa jenis bahan dasar untuk pembuatan pakan ternak kambing yang bisa dipilih. Dan tentu saja bisa disesuaikan dengan yang tersedia di lingkungan sekitar.


Apabila di lingkungan sekitar banyak terdapat jerami, maka bisa dijadikan bahan dasar pembuatan pakan. Dan Jerami yang sangat bagus nilai gizinya adalah Jerami kangkung. Untuk jerami padi memang cukup bagus, tetapi tidak sebagus jerami kangkung.

Memanfaatkan jerami padi juga perlu sedikit berhati-hati karena ada beberapa bagian pada jerami padi yang justru bersifat merusak rumen ternak. Apabila hal ini terjadi maka ternak hanya akan terlihat besar pada bagian perutnya saja.

Beberapa jenis bahan yang bisa dipakai untuk bahan dasar pembuatan pakan ternak kambing adalah :
  • Jerami, dari tanaman pertanian (padi, jagung, tebu, kangkung, kedelai dll)
  • Kulit umbi-umbian (Kulit singkong, ubi jalar dll)
  • Kulit kacang-kacangan (kulit kacang tanah, kulit kopi dll).
  • Sayur-sayuran (untuk menekan biaya, bisa menggunakan sisa-sisa sayur dari pasar, dengan pola fermentasi   basah)
  • Daun-daunan, baik yang masih basah maupun yang telah kering
Terlebih dahulu bahan dasar pakan tersebut harus difermentasi sebelum diberikan pada ternak kambing. Untuk fermentasi bahan pakan tersebut Anda bisa menggunakan produk Natural Nusantara (NASA), yaitu Tangguh Probiotik Pakan Ternak.

tangguh probiotik tangguh untuk ternak dan perikanan
TANGGUH Probiotik Pakan Ternak merupakan formula khusus untuk proses fermentasi pakan ternak yang dibuat dari bahan-bahan organik murni sesuai anjuran dunia untuk kembali ke alam, dengan fungsi utama menghasilkan pakan fermentasi yang berkualitas dengan meningkatkan gizi, cita rasa, dan palatabilitas (tingkat kesukaan ternak).




Untuk proses fermentasi pakan sendiri antara satu bahan pakan dengan bahan pakan yang lain membutuhkan waktu yang berbeda. Untuk jenis bahan pakan kering, proses fermentasi menggunakan Tangguh Probiotik membutuhkan waktu minimal 24 jam. Sedangkan untuk jenis bahan pakan basah (daun basah/hijau) hanya membutuhkan waktu minimal 3 jam. Setelah difermentasi secara sempurna selanjutnya diberikan kepada ternak kambing.

4. Tips Pemeliharaan Kesehatan Ternak Kambing 

Untuk mendukung kesehatan ternak kambing tentunya kebutuhan nutrisi ternak harus terpenuhi dengan baik. Untuk itu PT Natural Nusantara juga memberikan dukungan berupa produk nutrisi ternak, yaitu Viterna Plus dan POC NASA.

poc nasa pada ternak kambing organik
Viterna Plus dan POC Nasa adalah nutrisi alami yang terbuat dari berbagai bahan alami yang sangat kaya dengan kandungan vitamin dan unsur-unsur penting lainnya yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan kesehatan ternak kambing.


Pemberian Viterna Plus dan POC Nasa bisa dilakukan dengan cara mencampurkannya melalui air minum atau komboran pakan. Pemberian Viterna Plus dan POC Nasa secara rutin terbukti berdampak sangat besar dalam pertumbuhan ternak kambing.

Nafsu makan meningkat tajam, pertumbuhan daging juga berlangsung lebih cepat, dan kotoran yang dihasilkan juga menjadi tidak berbau. Dengan demikian pemeliharaan ternak kambing di lingkungan yang padat penduduk pun menjadi sangat mungkin dilakukan karena bau kotoran bisa dihilangkan.


viterna plus untuk peternakan kambing organik
Nah, apabila saat ini Anda sedang beternak kambing gibas segera terapkan cara ini.

Anda akan melihat hasil positif yang terjadi. Dan Anda akan mendapatkan hasil maksimal dari budidaya ternak kambing gibas yang Anda geluti. Selamat mencoba.





                                     SALAM SUKSES !!

KONSULTASI DAN PEMESANAN PRODUK NASA:

HENDY SUSANTO ST 

TELKOMS : 0813 7254 3994
IND XL       :0877 4977 9087
INDOSAT   :0857 9930 0051

BBM 7FEEDB79

MELAYANI PEMESANAN DALAM DAN LUAR NEGERI, GROSIR & ECER.
Distributor dan Reseller Silahkan hubungi kontak diatasMELAYANI PEMESANAN DALAM DAN LUAR NEGERI, GROSIR & ECER.
Distributor dan Reseller Silahkan hubungi kontak diatas.

Cara Budidaya kakao dengan pupuk organik Terbaik nasa panen melimpah

BUDIDAYA KAKAO OGANIK
MENGGUNAKAN TEKNOLOGI NASA



budidaya kakao organik nasa
Budidaya Kakao Organik dengan menerapkan teknologi organik PT. Natural Nusantara NASA ini dapat dibaca juga melalui :

I. PENDAHULUAN

Tanaman Kakao merupakan tanaman perkebunaan berprospek menjanjikan. Tetapi jika faktor tanah yang semakin keras dan miskin unsur hara terutama unsur hara mikro dan hormon alami, faktor iklim dan cuaca, faktor hama dan penyakit tanaman, serta faktor pemeliharaan lainnya tidak diperhatikan maka tingkat produksi dan kualitas akan rendah.

PT. Natural Nusantara berusaha membantu petani kakao agar mampu meningkatkan produktivitasnya agar dapat bersaing di era globalisasi dengan program peningkatan produksi secara kuantitas dan kualitas, berdasarkan konsep kelestarian lingkungan (Aspek K-3).

                                                   SALAM SUKSES !!

KONSULTASI DAN PEMESANAN PRODUK NASA:

HENDY SUSANTO ST 

TELKOMS : 0813 7254 3994
IND XL       :0877 4977 9087
INDOSAT   :0857 9930 0051

BBM 7FEEDB79

MELAYANI PEMESANAN DALAM DAN LUAR NEGERI, GROSIR & ECER.
Distributor dan Reseller Silahkan hubungi kontak diatasMELAYANI PEMESANAN DALAM DAN LUAR NEGERI, GROSIR & ECER.



II. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

1. PERSIAPAN LAHAN

  • Bersihkan alang-alang dan gulma lainnya.
  • Gunakan tanaman penutup tanah (cover crop) terutama jenis polong-polongan seperti Peuraria javanica, Centrosema pubescens, Calopogonium mucunoides & C. caeraleum untuk mencegah pertumbuhan gulma terutama jenis rumputan.
  • Gunakan juga tanaman pelindung seperti Lamtoro, Gleresidae dan Albazia, tanaman ini ditanam setahun sebelum penanaman kakao dan pada tahun ketiga jumlah dikurangi hingga tinggal 1 pohon pelindung untuk 3 pohon kakao (1 : 3).

2. PEMBIBITAN

budidaya kakao organik nasa pestona
budidaya kakao organik nasa gliobudidaya kakao organik nasa poc nasa

  • Biji kakao untuk benih diambil dari buah bagian tengah yang masak dan sehat dari tanaman yang telah cukup umur.
  • Sebelum dikecambahkan benih harus dibersihkan lebih dulu daging buahnya dengan abu gosok.
  • Karena biji kakao tidak punya masa istirahat (dormancy), maka harus segera dikecambahkan.
  • Pengecambahan dengan karung goni dalam ruangan, dilakukan penyiraman 3 kali sehari.
  • Siapkan polibag ukuran 30 x 20 cm (tebal 0,8 cm) dan tempat pembibitan.
  • Campurkan tanah dengan pupuk kandang (1 : 1), masukkan dalam polibag.
  • Sebelum kecambah dimasukkan tambahkan 1 gram pupuk TSP / SP-36 ke dalam tiap-tiap polibag.
  • Benih dapat digunakan untuk bibit jika 2-3 hari berkecambah lebih 50%.
  • Jarak antar polibag 20 x 20 cm lebar barisan 100 cm.
  • Tinggi naungan buatan disesuaikan dengan kebutuhan sehingga sinar masuk tidak terlalu banyak.
  • Penyiraman bibit dilakukan 1-2 kali sehari.
  • Penyiangan gulma melihat keadaan areal pembibitan.
  • Pemupukan dengan N P K ( 2 : 1 : 2 ) dosis sesuai dengan umur bibit, umur 1 bulan : 1 gr/bibit, 2 bulan ; 2 gr/bibit, 3 bulan : 3 gr/bibit, 4 bulan : 4 gr/bibit.
  • Pemupukan dengan cara ditugal.
  • Siramkan POC NASA dengan dosis 0,5 - 1 tutup/pohon diencerkan dengan air secukupnya atau semprotkan dengan dosis 4 tutup/tangki setiap 2-4 minggu sekali.
  • Penjarangan atap naungan mulai umur 3 bulan dihilangkan 50% sampai umur 4 bulan.
  • Amati hama & penyakit pada pembibitan, antara lain ; rayap, kepik daun, ulat jengkal, ulat punggung putih, dan ulat api. Jika terserang hama tersebut semprot dengan PESTONA dosis 6-8 tutup/tangki atau Natural BVR dosis 30 gr/tangki. Jika ada serangan penyakit jamur Phytopthora dan Cortisium sebarkan Natural GLIO yang sudah dicampur pupuk kandang selama + 1 minggu pada masing-masing pohon.

                                                             video budidaya kakao




3. PENANAMAN

penanaman kakao organika. Pengajiran

  • Ajir dibuat dari bambu tinggi 80 - 100 cm
  • Pasang ajir induk sebagai patokan dalam pengajiran selanjutnya
  • Untuk meluruskan ajir gunakan tali sehingga diperoleh jarak tanam yang sama

b. Lubang Tanam

  • Ukuran lubang tanam 60 x 60 x 60 cm pada akhir musim hujan
  • Berikan pupuk kandang yang dicampur dengan tanah (1:1) ditambah pupuk TSP 1-5 gram per lubang

c. Tanam Bibit

  • Pada saat bibit kakao ditanam pohon naungan harus sudah tumbuh baik dan naungan sementara sudah berumur 1 tahun
  • Penanaman kakao dengan system tumpang sari tidak perlu naungan, misalnya tumpang sari dengan pohon kelapa
  • Bibit dipindahkan ke lapangan sesuai dengan jenisnya, untuk kakao Mulia ditanam setelah bibit umur 6 bulan, Kakao Lindak umur 4-5 bulan
  • Penanaman saat hujan sudah cukup dan persiapan naungan harus sempurna. Saat pemindahan sebaiknya bibit kakao tidak tengah membentuk daun muda (flush)

4. Pemeliharaan Tanaman

  • Penyiraman dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) sebanyak 2-5 liter/pohon
  • Dibuat lubang pupuk disekitar tanaman dengan cara dikoak.
  • Pupuk dimasukkan dalam lubang pupuk kemudian ditutup kembali.
  • Dosis pupuk lihat dalam tabel berikut ini :



UMUR
(bulan)
Dosis pupuk Makro (per ha)
Urea
(kg)
TSP
(kg)
MOP/ KCl (kg)
Kieserite (MgSO4)
(kg)
2151588
6151588
1025251212
1430301515
1830304515
2230304515
2816025025060
3216020025060
3614025025080
4214020025080
DstDilakukan analisa tanah
Dosis POC NASA mulai awal tanam :
0 – 242-3 tutup/ diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang
setiap 4 - 5 bulan sekali
> 243-4 tutup/diencerkan secukupnya dan siramkan sekitar pangkal batang
setiap 3 – 4 bulan sekali (sesekali bisa juga disemprotkan ke tanaman)
Dosis POC NASA pada tanaman yang sudah produksi tetapi tidak dari awal memakai POC NASA :
  • Tahap 1 : Aplikasikan 3 – 4 kali berturut-turut dengan interval 1-2 bln, Dosis 3-4 tutup/ pohon

  • Tahap 2 : Aplikasikan setiap 3-4 bulan sekali, Dosis 3-4 tutup/ pohon.


  • Dosis POC NASA pada tanaman yang sudah produksi tetapi tidak dari awal memakai POC NASA :
    • Tahap 1 : Aplikasikan 3 – 4 kali berturut-turut dengan interval 1-2 bln, Dosis 3-4 tutup/ pohon
    • Tahap 2 : Aplikasikan setiap 3-4 bulan sekali, Dosis 3-4 tutup/ pohon
Catatan:
  • Akan lebih baik pemberian diselingi/ditambah SUPERNASA 1 - 2 kali/tahun dengan dosis 1 botol untuk + 200 tanaman. 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.

Tambahan :


budidaya kakao organik nasa aero-810
budidaya kakao organik nasa power nutrition
  • Untuk tanaman yang sudah produksi atau berbuah gunakan POWER NUTRITION untuk meningkatkan pembuahan.
  • Pupuk organik POWER NUTRITION adalah pupuk yang diformulasikan secara khusus untuk merangsang pertumbuhan bunga dan meningkatkan pembuahan agar lebih optimal, baik secara kualitas maupun kuantitasnya.
  • POWER NUTRITION dibuat dari berbagai bahan organik alami yang diproses secara khusus dengan kandungan unsur hara esensial yang sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk meningkatkan produksi buah.
  • Cara pemakaian adalah : 3 sendok makan POWER NUTRITION dilarutkan ke dalam air sekitar 5 lt sampai dengan 10 lt di campurkan 1/2 tutup AERO 810 untuk membantu peresapan nutrisi pada akar. Selanjutnya siramkan di sekeliling perakaran tanaman. Lakukan pemupukan ini setiap 3 bulan sekali untuk hasil optimal.

5. PENGENDALIAN HAMA & PENYAKIT

a. Ulat Kilan ( Hyposidea infixaria; Famili : Geometridae ),
  • Menyerang pada umur 2-4 bulan.
  • Serangan berat mengakibatkan daun muda tinggal urat daunnya saja.
  • Pengendalian dengan PESTONA dosis 5 - 10 cc / liter.
b. Ulat Jaran / Kuda ( Dasychira inclusa, Familia : Limanthriidae ),
  • Ada bulu-bulu gatal pada bagian dorsalnya menyerupai bentuk bulu (rambut) pada leher kuda, terdapat pada marke 4 dan 5 berwarna putih atau hitam, sedang ulatnya coklat atau coklat kehitam-hitaman.
  • Pengendalian dengan musuh alami predator Apanteles mendosa dan Carcelia spp, semprot PESTONA.
c. Parasa lepida dan Ploneta diducta (Ulat Srengenge),
  • Serangan dilakukan silih berganti karena kedua species ini agak berbeda siklus hidup maupun cara meletakkan kokonnya, sehingga masa berkembangnya akan saling bergantian.
  • Serangan tertinggi pada daun muda, kuncup yang merupakan pusat kehidupan dan bunga yang masih muda.
  • Siklus hidup Ploneta diducta 1 bulan, Parasa lepida lebih panjang dari pada Ploneta diducta.
  • Pengendalian dengan PESTONA.
d. Kutu - kutuan ( Pseudococcus lilacinus ), kutu berwarna putih. Simbiosis dengan semut hitam.
  • Gejala serangan : infeksi pada pangkal buah di tempat yang terlindung, selanjutnya perusakan ke bagian buah yang masih kecil, buah terhambat dan akhirnya mengering lalu mati.
  • Pengendalian : tanaman terserang dipangkas lalu dibakar, dengan musuh alami predator; Scymus sp, Semut hitam, parasit Coccophagus pseudococci Natural BVR 30 gr/ 10 liter air atau PESTONA.
e. Helopeltis antonii,
  • Menusukkan ovipositor untuk meletakkan telurnya ke dalam buah yang masih muda, jika tidak ada buah muda hama menyerang tunas dan pucuk daun muda.
  • Serangga dewasa berwarna hitam, sedang dadanya merah, bagian menyerupai tanduk tampak lurus.
  • Ciri serangan :
    • kulit buah ada bercak-bercak hitam dan kering,
    • pertumbuhan buah terhambat,
    • buah kaku dan sangat keras serta jelek bentuknya dan buah kecil kering lalu mati.

  • Pengendalian dilakukan dengan PESTONA dosis 5-10 cc / lt (pada buah terserang), hari pertama semprot stadia imago, hari ke-7 dilakukan ulangan pada telurnya dan pada hari ke-17 dilakukan terhadap nimfa yang masih hidup, sehingga pengendalian benar-benar efektif, sanitasi lahan, pembuangan buah terserang.
f. Cacao Mot ( Ngengat Buah ), Acrocercops cranerella (Famili ; Lithocolletidae).
  • Buah muda terserang hebat, warna kuning pucat, biji dalam buah tidak dapat mengembang dan lengket.
  • Pengendalian : sanitasi lingkungan kebun, menyelubungi buah coklat dengan kantong plastik yang bagian bawahnya tetap terbuka (kondomisasi), pelepasan musuh alami semut hitam dan jamur antagonis Beauveria bassiana ( BVR) dengan cara disemprotkan, semprot dengan PESTONA.
g. Penyakit Busuk Buah (Phytopthora palmivora),
  • Gejala serangan dari ujung buah atau pangkal buah nampak kecoklatan pada buah yang telah besar dan buah kecil akan langsung mati.
  • Pengendalian : membuang buah terserang dan dibakar, pemangkasan teratur, semprot dengan Natural GLIO.
h. Jamur Upas ( Upasia salmonicolor ),
  • Menyerang batang dan cabang.
  • Pengendalian : kerok dan olesi batang atau cabang terserang dengan Natural GLIO + HORMONIK, pemangkasan teratur, serangan berlanjut dipotong lalu dibakar.
Catatan :
Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki.

6. PEMANGKASAN

    panen kakao
  • Pemangkasan ditujukan pada pembentukan cabang yang seimbang dan pertumbuhan vegetatif yang baik. Pohon pelindung juga dilakukan pemangkasan agar percabangan dan daunnya tumbuh tinggi dan baik. Pemangkasan ada beberapa macam yaitu :

    • Pangkas Bentuk, dilakukan umur 1 tahun setelah muncul cabang primer (jorquet) atau sampai umur 2 tahun dengan meninggalkan 3 cabang primer yang baik dan letaknya simetris.

    • Pangkas Pemeliharaan, bertujuan mengurangi pertumbuhan vegetatif yang berlebihan dengan cara menghilangkan tunas air (wiwilan) pada batang pokok atau cabangnya.

    • Pangkas Produksi, bertujuan agar sinar dapat masuk tetapi tidak secara langsung sehingga bunga dapat terbentuk. Pangkas ini tergantung keadaan dan musim, sehingga ada pangkas berat pada musim hujan dan pangkas ringan pada musim kemarau.

    • Pangkas Restorasi, memotong bagian tanaman yang rusak dan memelihara tunas air atau dapat dilakukan dengan side budding.

7. PANEN

  • Saat petik persiapkan rorak-rorak dan koordinasi pemetikan. Pemetikan dilakukan terhadap buah yang masak tetapi jangan terlalu masak.
  • Potong tangkai buah dengan menyisakan 1/3 bagian tangkai buah.
  • Pemetikan sampai pangkal buah akan merusak bantalan bunga sehingga pembentukan bunga terganggu dan jika hal ini dilakukan terus menerus, maka produksi buah akan menurun.
  • Buah yang dipetik umur 5,5 - 6 bulan dari berbunga, warna kuning atau merah.
  • Buah yang telah dipetik dimasukkan dalam karung dan dikumpulkan dekat rorak.
  • Pemetikan dilakukan pada pagi hari dan pemecahan siang hari.
  • Pemecahan buah dengan memukulkan pada batu hingga pecah.
  • Kemudian biji dikeluarkan dan dimasukkan dalam karung, sedang kulit dimasukkan dalam rorak yang tersedia.

8. PENGOLAHAN HASIL

  • Fermentasi, tahap awal pengolahan biji kakao. Bertujuan mempermudah menghilangkan pulp, menghilangkan daya tumbuh biji, merubah warna biji dan mendapatkan aroma dan cita rasa yang enak.

  • Pengeringan, biji kakao yang telah difermentasi dikeringkan agar tidak terserang jamur dengan sinar matahari langsung (7-9 hari) atau dengan kompor pemanas suhu 60-700C (60-100 jam). Kadar air yang baik kurang dari 6 %.

  • Sortasi, untuk mendapatkan ukuran tertentu dari biji kakao sesuai permintaan. Syarat mutu biji kakao adalah tidak terfermentasi maksimal 3 %, kadar air maksimal 7%, serangan hama penyakit maksimal 3 % dan bebas kotoran.

Crystal X Bergaransi Asli Atau palsu

Sudah banyak yang membahasa tentang cara beli Crystal X asli Nasa agar tidak tertipu membeli Crystal X yang palsu, mulai dari ciri Crystal X asli, harga Crystal X asli Nasa, perbedaan crystal X asli dan Crystal X palsu dan banyak lagi. Namun kali ini saya ingin membahas memberi tip sederhana membeli Crystal X asli Nasa tanpa harus khawatir Crystal X palsu.

CIRI CRYSTAL X ASLI DAN CRYSTAL X PALSU

crystal x asli nasa terbaru 2014
Crystal X Terbaru 2014

Kenapa saya tidak akan membahas mengenai ciri Crystal X asli dan palsu atau perbedaan Crystal X asli dan Crystal X palsu ? Karena saya yakin Crystal X palsu akan dibuat dengan tampilan yang sama persis dengan aslinya ( namanya juga pemalsuan), jadi pasti ciri-ciri luarnya akan dibuat sama.



JANGAN BELI CRYSTAL X PALSU !!!

jangan beli crystal x palsu

Kenapa jangan beli Crystal X palsu ? hal ini penting saya bahas di sini karena beberapa hal yang patut Anda ketahui tentang Crystal X yang asli dari NASA, yaitu :

  1. Anda membeli Crystal X dengan tujuan untuk menjaga, merawat, menyembuhkan organ kewanitaan Anda bukan untuk COBA-COBA. Crystal X asli Nasa sudah terbukti khasiatnya dan sudah dipasarkan ribuan bahkan jutaan jumlahnya dan hasilnya sangat postif, Crystal X palsu sangat mungkin hanya sama tampilan luarnya saja yang sama sedangkan isi dan manfaatnya kita tidak pernah tahu, apalagi potensi bahayanya.
  2. Crystal X asli memiliki logo HALAL karena memang memiliki sertifikat halalnya, sementara Crystal X palsu bisa dipastikan logo halalnya sekedar gambar saja ( namanya juga pemalsuan).
  3. Crystal X asli memiliki BPOM karena sudah melalui ferivikasi Badan POM Indonesia, sementara yang paslu tidak mungkin melalui BPOM, jadi Crystal X palsu logo BPOM nya juga palsu.
  4. Manfaat Crystal X asli sesuai dengan yang diuraikan sesuai dengan formulasinya, sementara Crystal X palsu ... jangankan manfaatnya, bahayanya juga tidak pernah kita ketahui....
Baca juga testimoni pengguna Crystal X berikut :

  • Sembuh Keputihan dan Kista Setelah Memakai Crystal X
  • Infeksi Kandungan Sembuh dengan Memakai Crystal-X
  • Cara Pemakaian Crystal X

Jadi, apabila ada yang menawari Anda Crystal X murah dan tidak mampu menunjukkan ID Nasa nya sebaiknya Anda perlu berhati-hati. Belilah hanya Crystal X asli Nasa dan dapatkan manfaatnya dari pada beli Crystal X palsu dan mendapatkan bahayanya.

                                                   SALAM SUKSES !!

KONSULTASI DAN PEMESANAN PRODUK NASA:

HENDY SUSANTO ST 

TELKOMS : 0813 7254 3994
IND XL       :0877 4977 9087
INDOSAT   :0857 9930 0051

BBM 7FEEDB79

MELAYANI PEMESANAN DALAM DAN LUAR NEGERI, GROSIR & ECER.
Distributor dan Reseller Silahkan hubungi kontak diatasMELAYANI PEMESANAN DALAM DAN LUAR NEGERI, GROSIR & ECER.
Distributor dan Reseller Silahkan hubungi kontak diatas.


TIPS MEMBELI CRYSTAL X ASLI


Cara yang paling sederhana membeli Crystal X asli adalah dengan :
  • Hanya MEMBELI CRYSTAL X dari AGEN / DISTRIBUTOR NASA dan pastikan memiliki ID NASA aktif
  • Memiliki Profil Resmi di Situs resmi Nasa ( bukan situs lainnya )
Contoh :
  • Hendy Nasa ( saya )
  • ID NASA : N-382991
  • Profil di situs NASA : www.naturalnusantara.co.id
Tambahan :
Distributor Resmi memiliki akses LOGIN ke situs resmi Nasa, dan dapat melakukan posting Artikel di situs Nasa tersebut, misalnya :
  1. PRODUK KESEHATAN HERBAL NASA
    • LECITHIN (100cc)
    • LECITHIN (500cc)
    • NEO LECITHIN
    • CHLOROPHYLLIN
    • CHLOROPHYLLIN POWDER
    • RED CHLOROPHYLLIN
    • ENBEPE Natural Brain Power
    • AMNE ASAM AMINO
    • HU-WHANG-TEA
    • CALSEA PLUS
    • ROYAL JELLY
    • SBMN Serbuk Beras Merah Natural (250gr)
    • SBMN Serbuk Beras Merah Natural (500gr)
    • CORDYUM
    • HERBASTAMIN (Stamina dan Vitalitas Pria) Alami
    • ACAIPLUS
    • SUSU RADIX MADU
    • SUSU RADIX COKLAT
    • PERMEN SUSU KAMBING ETAWA
    • ROYAL HONEY
    • ROYAL HONEY SUPER KID
  2. Produk Kecantikan Dan Perawatan Tubuh Nasa
    • CRYSTAL X
    • GRECE BODY CRYSTAL
    • EXTRA SLIM
    • LULUR PUSPITASARI
    • MILK BEAUTY SOAP
    • MORESKIN Cosmetic Skin Care)
  3. Produk Rumah Tangga Nasa
    • DETERGEN ALAMI SUPER CLEAN
    • DETERGEN ALAMI STAR-7
    • PASTA GIGI NASA
    • SKA-72
    • MADUKU
    • TEH CELUP NASA
    • TEH PERSADA
    • KECAP SENA
    • KOPI GINZA

Teknis Budidaya Lele Kolam Permanen Beton ataupun Terpal

Budidaya Lele Dengan Panen Memuaskan

Artikel ini dapat juga dibaca di : 

1. PENDAHULUAN

lele kolam terpal
Contoh gambar kolam terpal
Budidaya Lele Kolam Terpal - Lele merupakan jenis ikan yang digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging    empuk, duri teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan.



PT. NATURAL NUSANTARA dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) membantu petani lele dengan paket produk dan teknologi.

2. TAHAP PROSES BUDIDAYA

A. Pembuatan Kolam Terpal

Teknik pembesaran lele menggunakan terpal dapat di bilang merupakan trend baru dalam budidaya pembesaran lele saat ini. Kelebihan / keuntungan pemilihan kolam terpal sebagai tempat pembesaran lele di antaranya :
1.       Lebih efisien dalam menyesuaikan luasan lahan
2.       Dapat di aplikasikan di pekarangan rumah tanpa membuat lubang galian tanah
3.       Kontrol dalam perawatan kesehatan lebih terjamin
4.       Terhindar dari hewan pemangsa lain
5.       Fleksibel, jika tidak digunakan lagi tinggal menggulung terpal
6.       hasil budidaya tidak berbau tanah
7.       Kontrol air dan Ph air lebih teratur

B. Persiapan Lahan.

Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah :

budidaya lele organik menggunakan ton tambak organik nusantara
  • Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.
  • Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air dapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100 m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.
  • Biarkan selama 3 - 4 hari setelah perlakuan TON untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.
                                                           Tonton Video budidaya berikut

         




C. Pemindahan Bibit

Siapkan bibit sebanyak 2000 ekor ukuran 3 – 5 cm. Untuk ukuran kolam 3 m x 4 m x 1 m. Pemakaian bibit sebaiknya ukuran yang telah memakan pellet butiran (F 999). Hal ini untuk mempermudah dalam pemeliharaan dan pemberian makan, agar tidak terjadi banyak kematian. Bibit yang baru dibeli (baru tiba) jangan langsung dimasukkan kedalam kolam Bibit yang ada dalam bungkusan plastik dimasukkan ke dalam ember kemudian ditambahkan air kolam sedikit demi sedikit, penambahan air tersebut dilakukan hingga 3 kali. Agar bibit lele dapat beradaptasi dengan suhu air di dalam kolam.

D. Perawatan Lele dumbo dalam Kolam Terpal

Perawatan ikan lele di kolam terpal pada umumnya tidak berbeda dengan perawatan di kolam lainnya. Beberapa perawatan lele yang perlu diperhatikan dalam kolam terpal adalah sebagai berikut :

1.  Penambahan air dan Pergantian air

Bila air dalam kolam terpal berkurang karena proses penguapan maka tambahkan air hingga tinggi air kembali pada posisi normal. Penambahan air dilakukan dari tinggi air 30 cm hingga menjadi 80 cm. secara bertahap setiap bulannya (dalam sebulan air perlu ditambah 15 – 20 cm).

2.  Pergantian air dilakukan saat air mulai tampak kotor (hal ini ditandai dengan ikan mulai menggantung). Pegantian air sampai umur 2 bulan biasanya dilakukan 2 kali. Kemudian di bulan ketiga dilakukan 2 minggu sekali (hal ini dilakukan karena pada bulan ketiga pemberian makan semakin banyak dan populasi ikan semakin padat). Pergantian air dengan cara membuka saluran pengeluaran (paralon) hingga air tinggal sedikit (hampir kering). Pada saat pergantian air biasanya dilakukan penyortiran dengan memisahkan ikan yang pertumbuhan sangat cepat. Bila setelah pergantian air dilakukan beberapa hari kemudian air kelihatan coklat dan berbau anyir maka perlu dilakukan penambahan dan pengurangan air (sirkulasi air masuk dan keluar).



3.  Pemberian TON (Tambak Organik Nusantara)


budidaya lele organik menggunakan ton tambak organik nusantara
Aplikasikan TON setiap habis dilakukan penggantian air pada kolam dengan dosis yang sama seperti pada persiapan lahan, hal ini bertujuan untuk mencegah lele stress pada waktu penambahan air, ciri perlakuan TON ; air akan berwarna hijau cerah, menandakan banyak terdapat plankton.



4.  Pemberian Pakan
Pemberian pakan lele dumbo harus disesuaikan dengan besar mulut ikan. Pakan yang diberikan adalah pakan dari pabrik Untuk kegiatan pembesaran ikan maka pemberian pakan awal adalah f 999 sampai umur ikan 2 minggu, kemudian 781-2 sampai umur ikan 2 bulan dan 781 sampai umur ikan siap panen yaitu 3 bulan. Perbandingan hasil panen dengan pakan yang diberikan adalah 1 : 1 (konfersi pakan 1 kg menghasilkan 1 kg daging ikan). Bahkan ada petani yang konfersi pakannya 0,8 : 1 artinya 0,8 kg pakan menghasilkan 1 kg daging ikan.

Penekanan biaya pakan yang diberikan dapat dilakukan dengan cara memberikan pakan tambahan berupa usus ayam dan keong mas saat ikan berusia 1 bulan samapai 3 bulan.

Pemberian bangkai ayam atau usus ayam haruslah yang masih segar kemudian direbus lalu diberikan ikan. Sedangkan pemberian pakan keong mas dilakukan dengan cara merebus keong mas didinginkan dan kemudian dicungkil daging keong mas dengan lidi atau paku lalu diberikan pada ikan sesuai dengan kebutuhan.

Untuk mempercepat pembesaran dan meningkatkan kualitas daging lele, berikan POC NASA dan Hormonik, dengan cara :
1.  Larutkan 2 tutup POC NASA + 1 tutup Hormonik pada 1 liter air dalam hand sprayer.
2.  tiriskan pakan yang akan di berikan dalam wadah
3.  semprotkan tipis cairan POC NASA + Hormonik ke arah pakan secara merata
4.  Angin-anginkan pakan sampai tidak terasa lembab
5.  Pakan siap diberikan

budidaya lele organik menggunakan poc nasa

E. Panen

Panen ikan lele dikolam terpal dapat dilakukan dengan cara panen sortir atau dengan panen sekaligus (semua).
budidaya lele organik menggunakan hormonik
Panen sortir adalah dengan memilih ikan yang sudah layak untuk dikonsumsi (dipasarkan) biasanya ukuran 5 samapai 10 ekor per kg. atau sesuai dengan keinginan pasar, kemudian ukuran yang kecil dipelihara kembali.
Panen sekaligus biasanya dengan menambah umur ikan agar ikan dapat dipanen semua dengan ukuran yang sesuai keinginan pasar.

Catatan :




Ciri lele hasil budidaya NASA :
1.Lele lincah dan gesit
2.Dagingnya kenyal dan padat
3.Tidak terjadi penurunan berat badan saat panen akibat lele mengalami stress
4.Ketika di goreng daging tidak menyusut di karenakan kandungan lemak yang meleleh akibat panas
5.Ukuran badan sama dengan ukuran kepala (menandakan lele benar-benar gemuk)
                                                       
                                                     SALAM SUKSES !!

KONSULTASI DAN PEMESANAN PRODUK NASA:

HENDY SUSANTO ST 

TELKOMS : 0813 7254 3994
IND XL       :0877 4977 9087
INDOSAT   :0857 9930 0051

BBM 7FEEDB79

MELAYANI PEMESANAN DALAM DAN LUAR NEGERI, GROSIR & ECER.
Distributor dan Reseller Silahkan hubungi kontak diatasMELAYANI PEMESANAN DALAM DAN LUAR NEGERI, GROSIR & ECER.
Distributor dan Reseller Silahkan hubungi kontak diatas.